BERITA

OUTDOOR STUDY MAPEL BIOLOGI

Belajar langsung di lapangan memang terasa berbeda! Hal tersebut disadari oleh para guru di SMA Kristen 1 Salatiga. Oleh karena itu, sedapat mungkin para guru memfasilitasi siswa untuk dapat belajar langsung di lapangan sehingga mereka bisa mendapatkan gambaran yang jelas dari para praktisi lapangan.

Pada rentang waktu bulan Agustus – September, tepatnya hari Sabtu, tanggal 22, 29 Agustus serta 5 September 2015, Mata pelajaran Biologi mengadakan outdoor study yang bertempat di Kebun Pembibitan Karet Salib Putih. Adapun siswa yang melakukan kegiatan lapangan kali ini adalah siswa kelas XI IPA sejumlah 75 orang. Adapun pelaksanaannya dilakukan dalam tiga gelombang, yaitu:

  1. Sabtu, 22 Agustus 2015 untuk kelas XI-IPA1
  2. Sabtu, 29 Agustus 2015 untuk kelas XI-IPA2
  3. Sabtu, 5 September 2015 untuk kelas XI-IPA3

Dengan didampingi oleh guru mapel Biologi, Ibu Diah Kristiani, S.Si, serta 5 orang pembimbing lapangan dari Kebun Pembibitan Karet Salib Putih, para siswa diajak untuk mempelajari seluk beluk pembibitan pohon karet baik teori maupun praktik langsung di kebun pembibitan.

Adapun rincian kegiatannya adalah sbb :

Kegiatan I
Siswa dijelaskan cara membudidayakan tanaman karet dengan terlebih dahulu bisa membedakan biji yang baik dan cara meletakkan pada area persemaian biji.

Kegiatan II
Siswa dijelaskan tentang area kebun pembibitan karet yang pertama yaitu sebagai kebun entres yang menyediakan mata tunas untuk okulasi tanaman karet. Terdapat 3 area kebun entres. Masing2 area sekitar 15 x 20 m2 yang bisa menampung sekitar 300 pohon. Di tempat tersebut siswa diberi contoh cara mengambil tunas yang baik dari batang tanaman, kemudian siswa diminta mempraktekkan.

Kegiatan III
Siswa dijelaskan tentang area kebun nursery yang dibuat untuk persiapan jendela okulasi, luas area sekitar 1 ha. Sebenarnya ada beberapa area kebun nursery sehingga kemungkinan total area sekitar 1,5 ha. Volume pohon untuk 1 area sekitar 60 ribu pohon yang msh diseleksi lagi untuk kualitas pohonnya, sehingga diharapkan nantinya dapat menghasilkan tunas yang baik dari hasil okulasi. Pada area ini, siswa mempraktekkan teknik okulasi yang sudah diajarkan dari mulai mengambil mata tunas, membuat jendela okulasi, melilit batang sekaligus memberi identitas untuk penilaian hasil okulasi 2 minggu yang akan datang.

Kegiatan IV
Siswa dijelaskan tentang area polybag yang berisi batang sudah tumbuh okulasi. Pada area ini polybag diletakkan dan disusun sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam penyiraman untuk aklimatisasi batang hasil okulasi. Luas area polybag berkisar30 x 100 m2. Pada area ini siswa hanya diperlihatkan cara mendongkel dan memindahkan batang tanaman karet yang sudah tumbuh ke polybag.

Kegiatan V
Siswa diajak ke kebun TBM yaitu tanaman karet yang belum menghasilkan getah karet. Pohon karet dianggap sudah berproduksi secara optimal jika diukur lingkar batang sekitar 50 cm atau usia pohon sekitar 5 th. Area kebun TBM sekitar 15 ha.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman karet adalah sekitar kebun sebaiknya tidak ditanami berbagai macam pohon seperti ketela dan kelompok tanaman yang menghasilkan rhizome.Hal ini dikarenakan kelompok tanaman tersebut dapat menghambat pertumbuhan tanaman karet dengan cara mengambil lebih banyak nutrisi di dalam tanah, sehingga jumlah latek yang dihasilkan nantinya juga akan semakin berkurang.